Sabtu, 26 November 2011


Frank James Lampard Jr., (lahir di Romford, London, Inggris, 20 Juni 1978; umur 33 tahun) adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Inggris yang bermain sebagai gelandang untuk Chelsea di Liga Primer Inggris dan tim nasional Inggris.
Lampard sebelumnya pernah bermain untuk West Ham United dan Swansea City. Lampard adalah gelandang serang yang dikenal karena keterampilan mencetak gol dengan tendangan jarak jauhn dari luar kotak penalti. Bersama Chelsea, ia telah memenangkan tiga gelar Liga Primer Inggris (musim 2004-05, 2005-06 dan 2009-10), tiga gelar Piala FA (tahun 2007, 2009, dan 2010), dua gelar Piala Liga Inggris (2005 dan 2007), dan dua gelar Community Shield (tahun 2005 dan 2009). Sebagai pemain senior dalam Timnas Inggris, Lampard dikenal sebagai salah satu generasi pemain sepak bola terbaik di Inggris.[4][5][6][7][8] Lampard adalah putra dari Frank Lampard Sr., mantan pemain sepak bola Inggris yang pernah memenangkan dua gelar Piala FA saat bermain untuk West Ham United. Silsilah keluarganya juga tersambung dengan keluarga pemain sepak bola terkenal lainnya, yaitu keluarga Redknapp.
Pada November 2005, ia menjadi pemenang kedua dalam ajang penghargaan Pemain sepak bola Eropa Tahun 2005 setelah gelandang asal Brazil, Ronaldinho. Sebulan kemudian ia kembali menduduki peringkat kedua, sekali lagi di bawah Ronaldinho, dalam ajang penghargaan Pemain Dunia FIFA Tahun 2005. Ia juga berhasil meraih penghargaan Pemain sepak bola FWA 2005.


Karier Klub
West Ham United
Lampard memulai karier di West Ham United, tempat di mana ayahnya bekerja sebagai asisten pelatih. Pada bulan Juli 1994, ia bergabung dengan tim yunior West Ham. Ia menandatangani kontrak profesional pertamanya pada 1 Juli 1995.
Dipinjamkan ke Swansea City
Pada bulan Oktober 1995, Lampard bergabung ke Swansea City sebagai pemain pinjaman. Ia membuat debut liga pada 7 Oktober 1995, saat kemenangan 2-0 atas Bradford City. Ia mencatat sembilan kali penampilan liga dengan satu gol untuk Swansea City sebelum kembali ke West Ham pada bulan Januari 1996.
Debut Lampard bersama West Ham United terjadi pada tanggal 31 Januari 1996 saat bertanding melawan Coventry City. Setahun kemudian, ia mengalami cedera patah tulang kaki kanan dalam saat melawan Aston Villa pada 15 Maret 1997 yang membuatnya harus beristirahat beberapa lama.
Gol pertama Lampard untuk West Ham United terjadi pada musim 1997-98 saat pertandingan tandang melawan Barnsley. Lampard berhasil menembus skuat utama West Ham United musim 1997-98. Satu musim kemudian, ia bermain sepanjang musim 1998-99 hingga West Ham United bercokol di peringkat lima klasemen akhir.
Chelsea
2001-2002, 2002-2003
Lampard bergabung dengan Chelsea dengan nilai transfer £11 juta, pada tanggal 15 Mei 2001.[9] Penampilan Lampard di Stamford Bridge cenderung lambat, tetapi seringkali mengejutkan. Saat menjalani musim ketiganya bersama Chelsea, bersamaan dengan kedatangan Roman Abramovich, ia berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/69/Selebrasi_Lampard.jpg/230px-Selebrasi_Lampard.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Selebrasi Frank Lampard usai mencetak gol. Foto kiri saat membela timnas Inggris dan kanan saat membela Chelsea.
Debut Lampard membela Chelsea adalah pada pertandingan pra-musim melawan Leyton Orient pada tanggal 26 Juli [[2001 dan mencetak gol pertamanya pada pertandingan pra-musim lain melawan Northampton Town, yang berhasil dimenangkan oleh Chelsea dengan skor telak 7-1, pada tanggal 1 Agustus 2001. Debutnya dalam Liga Primer Inggris adalah pada tanggal 19 Agustus 2001 saat Chelsea ditahan imbang Newcastle United 1-1. Pada musim pertamanya bergabung bersama Chelsea, ia hanya sekali tidak ikut bertanding dan berhasil mencetak tujuh gol di semua kompetisi.
Pada musim 2002-2003 bersama Chelsea, Lampard bermain penuh di semua pertandingan. Ia mencetak delapan gol di setiap kompetisi hingga Chelsea berhasil menduduki posisi keempat dalam Liga Primer Inggris. Lampard pun akhirnya mempunyai kesempatan untuk bermain dalam Liga Champion UEFA untuk pertama kali dalam sejarah kariernya.
2003-2004
Lampard mengawali musim 2003-2004 dengan mengesankan, ia terpilih menjadi Pemain Barclays Bulan Ini pada bulan September 2003 dan Pemain Pilihan Penggemar PFA sebulan kemudian. Chelsea berhasil mencapai semifinal Liga Champions UEFA sebelum akhirnya dikalahkan oleh AS Monaco, di mana Lampard mencetak empat gol dalam empat belas pertandingan. Chelsea juga berhasil menduduki peringkat kedua pada Liga Primer Inggris di bawah Arsenal musim itu, prestasi terbaik sejak 1955.
2004-2005
Musim 2004-2005 merupakan musim tersukses dalam sejarah Chelsea, dan Lampard ikut andil di dalamnya. Ia bermain di seluruh pertandingan dalam Liga Primer Inggris dan berhasil mencetak 13 gol (dari 19 gol yang berhasil dicetaknya selama musim itu). Ia bermain luar biasa sebagai seorang gelandang dengan membantu Chelsea meraih juara Liga Primer Inggris kembali setelah puasa selama setengah abad dengan selisih 12 poin dari peringkat kedua. Adapun empat gol yang lain berhasil ia cetak dalam Liga Champions UEFA, sisanya ia cetak dalam Piala Liga. Ia mengakhiri musim itu dengan gemilang, yaitu dengan memenangkan penghargaan Pemain sepak bola FWA 2005.
2005-2006
Lampard bermain lebih baik dengan berhasil mencetak 16 gol dalam Liga Primer Inggris musim 2005-2006, 2 gol dalam lima pertandingan Liga Champions UEFA, dan 2 yang lain dalam pertandingan perebutan piala domestik. Total ia berhasil mencetak 20 gol di musim itu. Prestasinya semakin lama semakin mengesankan, dan pada bulan Oktober 2005 setelah melakoni sebuah pertandingan dalam Liga Primer Inggris melawan Blackburn Rovers di Stamford Bridge, manajer José Mourinho memberinya penghargaan sebagai “pemain terbaik di dunia”.
Pada bulan September 2005, Lampard terpilih menjadi anggota FIFPro World XI. Tim tersebut dipilih menurut jajak pendapat dari para pemain sepak bola profesional di 40 negara. Pada musim dingin 2005, ia terpilih sebagai pemenang kedua dalam dua penghargaan, keduanya di bawah Ronaldinho, masing-masing dalam ajang penghargaan Pemain sepak bola Eropa Tahun Ini dan dalam ajang penghargaan Pemain Dunia FIFA Tahun 2005.
2006-2007
Lampard telah mencetak 89 gol untuk Chelsea hingga 31 Maret 2007, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di klubnya dan termasuk dalam 10 besar secara keseluruhan. Ia juga menjadi gelandang yang paling produktif dalam mencetak gol sepanjang sejarah Chelsea setelah berhasil melampaui rekor yang pernah dibuat oleh Dennis Wise, yaitu 76 gol, pada tanggal 17 Desember 2006. Ia mencetak hat-trick pertamanya untuk Chelsea dalam tiga besar Piala FA melawan Macclesfield Town pada tanggal 6 Januari 2007.
Pada sebuah wawancara yang dilakukan setelah berhasil meraih Piala FA, Lampard mengatakan bahwa ia tidak akan 'selamanya bertahan' di Chelsea. Sejak saat itulah, ia mulai dirumorkan akan bergabung dengan Juventus, tempat pelatih lamanya, Claudio Ranieri. Ia juga dirumorkan telah dibeli oleh Real Madrid senilai 25 juta Poundsterling. Rumor-rumor tersebut semakin kuat saat agen Lampard menyatakan bahwa Lampard belum menandatangani nota perpanjangan kontrak dengan Chelsea.
2007-2008
Lampard berhasil mencetak empat gol dalam pertandingan-pertandingan awal Liga Primer Inggris musim ini. Hal itu membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak untuk sementara dalam turnamen ini. Pengabdiannya pada timnas Inggris ia wujudkan dengan mencetak gol pada pertandingan melawan Jerman di Stadion Wembley awal Agustus 2007.
Karier Internasional
Pada masa awal kariernya, Lampard telah diawasi oleh Peter Taylor, pelatih Timnas Inggris U-21 kala itu, dan pada akhirnya menunjuknya sebagai bagian dari tim. Debut U-21 Lampard adalah pada tanggal 13 November 1997, pada pertandingan melawan Yunani. Ia menjadi kapten Timnas Inggris U-21 pada Europe Champions U-21 tahun 2000. Penampilan terakhirnya membela timnas U-21 adalah pada bulan Juni 2000 pada sebuah pertandingan tandang melawan Slovakia. Lampard mencetak sembilan gol selama bergabung dengan tim U-21 yang hanya diungguli oleh Alan Shearer dan Francis Jeffers (keduanya mencetak 13 gol).
Penampilan pertama Lampard membela tim senior Inggris adalah pada tanggal 10 Oktober 1999 saat melawan Belgia di Sunderland dalam sebuah pertandingan persahabatan. Ia bermain selama 76 menit dalam pertandingan yang dimenangkan Inggris dengan skor 2-1 tersebut. Ia kemudian digantikan oleh rekan setimnya, Dennis Wise. Sayangnya, ia tidak terpilih dalam daftar skuad 23 pemain yang membela Inggris dalam ajang Euro 2000, tidak juga dalam babak final Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Lampard mencetak gol pertamanya untuk Timnas Inggris pada tanggal 20 Agustus 2003 dalam sebuah pertandingan persahabatan melawan Kroasia yang dimenangkan Inggris dengan skor 3-1.
Ia dimasukkan dalam skuad yang diterjunkan dalam Euro 2004 di Portugal. Inggris berhasil mencapai perempat final, juga berkat usaha yang dilakukan Lampard. Ia mencetak tiga gol dalam empat pertandingan. Dengan pensiunnya Paul Scholes dari dunia persepak bolaan internasional, Lampard akhirnya dimasukkan ke dalam skuad bentukan Sven-Göran Eriksson, mencetak lima gol saat membela Inggris dalam babak penyisihan Piala Dunia 2006, dan memakai kaus bernomor 8 yang sebelumnya dikenakan oleh Scholes.
Pada Piala Dunia 2006, permainan Lampard dianggap kurang memuaskan sehingga banyak menuai kritikan dari kalangan media Inggris. Ia menembakkan 24 tendangan ke gawang dalam turnamen itu, 10 diantaranya melenceng, dan tidak ada satu pun yang berhasil menjebol gawang. Pelatih Timnas Inggris, Sven-Göran Eriksson, membelanya dengan mengatakan,”Dia bekerja tanpa kenal lelah untuk kemenangan kita. Tendangannya lebih akurat dari pemain mana pun di kompetisi ini, tentunya itu luar biasa bagi kami. Saya tidak mau mengkritiknya, apa pun masalahnya.”
Lampard bermain penuh dalam lima pertandingan membela Inggris pada Piala Dunia 2006. Ia adalah salah satu dari tiga pemain Inggris selain Steven Gerrard dan Jamie Carragher (keduanya dari Liverpool FC), yang tendangan penalti mereka berhasil ditepis oleh kiper Portugal, Ricardo Pereira, saat adu penalti melawan Portugal dalam perempat final Piala Dunia tanggal 1 Juli 2006.
Pada 12 November 2011, Lampard tampil sebagai kapten Inggris saat menghadapi Spanyol di laga persahabatan di Stadion Wembley. Ia mencetak satu-satunya gol kemenangan untuk Inggris pada pertandingan tersebut.[10]
Pribadi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/81/Totally_Frank.jpg/140px-Totally_Frank.jpg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Sampul depan otobiografi Frank Lampard yang berjudul Totally Frank.
Lampard berasal dari keluarga pemain sepak bola legendaris. Selain dari ayahnya, pamannya yang bernama Harry Redknapp juga salah satu mantan pemain West Ham United. Redknapp sekarang menjadi manajer Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris.
Sepupu Lampard, Jamie Redknapp pernah bermain membela Southampton, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan AFC Bournemouth sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2005 karena sering mengalami cedera.
Lampard jatuh cinta kepada seorang model Spanyol bernama Elen Rives yang telah memberinya seorang bayi perempuan bernama Luna Coco Patricia Lampard yang lahir pada tanggal 22 Agustus 2005. Ia juga mempelajari bahasa Spanyol, yang menyebabkan timbulnya desas-desus bahwa ia akan pindah ke La Liga hingga ia membantahnya dan mengemukakan alasan bahwa itu dilakukannya hanya untuk kepentingan keluarga karena istrinya adalah orang Spanyol. Selain itu, ia juga ingin putrinya kelak dapat menguasai dua bahasa.
Pada bulan Juli 2006, koran The Sun menerbitkan cukilan buku otobiografinya yang berjudul Totally Frank secara berseri. Buku itu mengupas rahasia hidup pribadi dan reaksinya saat penampilannya dalam ajang Piala Dunia 2006 banyak dikritik oleh media.
Lampard mempunyai dua mobil, yaitu Aston Martin DB9 dan Ferrari 612 Scaglietti. Ia juga mempunyai dua anjing, keduanya berjenis mastiff Perancis, bernama Daphne dan Rocco.
Prestasi
West Ham United
Chelsea
Individual
  • Peringkat dua dalam Pemain Dunia FIFA Tahun 2005 (2005)
  • Pemain sepak bola FWA 2005 (2005)
  • Peringkat dua dalam Pemain sepak bola Eropa Tahun Ini (2005)
  • Tim FIFPro World XI (2005)
  • Pembuat Assist terbanyak Liga Primer Inggris: 2004-05 (16 assist), 2006-07(17 assist)
  • Premier League Player of the Month : September 2003, April 2005, Oktober 2005, Oktober 2008
  • Pemain Terbaik Chelsea : 2004, 2005, 2009
  • Pemain Terbaik Piala FA : 2006–07, 2008–09, 2009–10
  • Pemain Terbaik Piala Liga Inggris : 2004–05, 2006–07

Selasa, 22 November 2011

Psikolinguistik : Bahasa Sebagai Suatu Sistem Kognitif

BAB II
PEMBAHASAN
Bahasa Sebagai Suatu Sistem Kognitif
A.    Model Kognitif
Yang dimaksud dengan (linguistik) model kognitif adalah suatu teori bahasa yang memperhitungkan atau melibatkan fenomena mentalistik seperti pemerolehan bahasa pada anak-anak secara tidak sadar. Pemerolehan bahasa, kata Kiparsky, adalah proses yang dipergunakan oleh anak untuk mencocokkan rangkaian hipotesis atau teori potensial yang amat ruwet dengan ucapan-ucapan orang tuanya sampai dia memilih, berdasarkan suatu takaran penilaian, tata bahasa yang paling baik atau paling sederhana dari bahasa itu. (Bach and Harms, 1968-194).
Dalam proses pemerolehan bahasa itu, si anak memperoleh suatu pandangan yang segar atas fakta-fakta bahasa yang dipelajarinya dengan jalan memperhatikan tata bahasa asli dari orang tuanya beserta pembaharuan-pembaharuan yang telah mereka perbuat, sebagai tata bahasa tunggal. Kemudian si anak membentuk tata bahasa baru yang disederhanakan dengan pembaharuan-pembaharuan miliknya/buatannya sendiri (King ; 1969 :80 – 81).
Teori strategi yang digunakan oleh si anak untuk membentuk suatu tata bahasa yang tepat bagi bahasanya sendiri untuk mempelajari bahasanya berdasarkan suatu sampel yang dibatasi dari data linguistik primer ( Chomsky, 1965 : 25, 30 ).
Ada tiga alasan mengapa penelitian itu penting :
ü  Hal itu memang menarik dan dia berhak untuk meneliti
ü  Hasil penelitian mengenai pemerolehan bahasa dapat memberi bantuan pada aneka ragam masalah pendidikan dan medis, seperti afasia, hambatan bicara, dan perkembangan kognitif.
ü  Selama telaah pemerolehan bahasa dapat memperkuat ataupun tidak memperkuat kategori-kategori kesemestaan yang dipostulatkan/dipatokkan oleh teori-teori dengan suatu dasar mentalis yang eksplisit, jelaslah bahwa fenomena pemerolehan bahasa relevan bagi perkembangan teori linguistik. (Allen and Buren, 1971 : 127).


B.     Bahasa Sebagai Suatu Sistem komunikasi
Dapat dikatakan bahwa hampir semua binatang memiliki beberapa jenis sistem komunikasi. Lebah, misalnya menyatakan lokasi dan banyaknya madu kepada penghuni sarang lainnya dengan cara menari. Jenis ikan memamerkan tingkah laku yang aneh pada masa berpacaran yang juga melibatkan komunikasi dengan menggunakan sejenis tarian. Namun demikian sistem komunikasi yang paling rumit di dalam kerajaan binatang, sudah tentu yang dimiliki oleh manusia, yaitu bahasa. Alat komunikasi manusia yang disebut bahasa ini tentu sangat berlainan dengan alat komunikasi binatang. Bahasa manusia jauh lebih kreatif dan fleksibel dari sistem komunikasi makhluk lainnya. (Cairns and Cairns, 1976 ; 5 ).
Dalam literatur kebahasaan sering kita jumpai batasan atau penjelasan yang menetapkan bahwa Bahasa adalah sistem komunikasi. Sebagai misal, Bloch and Trager mengatakan bahwa “a Language is a system of arbitrary vocal symbols by means of which a social group cooperates” ( Bahasa adalah suatu sistem sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang Trager)
Batasan di atas memerlukan sedikit penjelasan antara lain :
ü  Simbol-simbol
Kata simbol-simbol berarti “things that stand for other things” atau “sesuatu yang menyatakan sesuatu yang lain.
ü  Simbol-simbol vokal
Simbol-simbol yang membangun ujaran-ujaran manusia adalah simbol-simbol vokal, yaitu bunyi-bunyi dan urutan bunyi yang dihasilkan oleh kerjasama berbagai organ atau alat tubuh dengan sistem pernapasan.
ü  Simbol-simbol vokal yang arbitrer
Istilah arbitrer yang telah dikemukakan seolah-olah menggambarkan keyakinan itu sebagai “echo-words” ataupun kata-kata gema.
ü  Suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol yang arbitrer
Walaupun hubungan antara bunyi dan arti ternyata bebas dari setiap suara hatib nurani, logika atau psikologi, namunkerjasama antara bunyi-bunyi itu sendiri, di dalam bahasa tertentu, misalnya saja, setiap bahasa beroperasi dengan sejumlah bunyi dasar yang terbatas (dan ciri-ciri fonetik lainnya seperti tekana kata dan intonasi).


C.    Kreativitas Linguistik
       Kreativitas atau Produktivitas merupakan ciri bahasa yang universal (semesta, sejagad) dan Chomsky selalu menekankan adanya kesemestaan bahasa, universalia bahasa atau “linguistic universals” atau “language universal”. (Silitonga; 1967 :121).
       Kreatifitas linguistik mempunyai empat aspek, yaitu :
ü Keterbatasan ekspresi linguistik
ü Relatif bebas dari pengawasan stimulus
ü Keserasian ujaran dengan keadaan
ü Kesanggupan mencipta kosakata baru. (Cairns and Cairns ; 1967;8)
Pada dasarnya, setiap kita mengucapkan suatu kalimat, kita telah membuat sebuah kalimat baru, kalimat yang berbeda dari sekian banyak kalimat yang telah kita dengar dan ucapkan. Inilah yang disebut kreatif dari bahasa. Dengan kata lain tata bahasa itu hendaknya terdiri atas sekelompok kaidah yang tertentu jumlahnya, tetapi dapat menghasilkan kalimat yang tak terbatas jumlahnya. Hal ini dapat kita bandingkan dengan kemampuan mengalihkan angka.

D.    Kapasitas Takterbatas dengan Cara Tidak Terbatas
     Tujuan untuk menjelaskan keterbatasan bahasa dengan mempergunakan alat sistem kaidah yang terbatas masih agak baru dalam linguistik. Sesungguhnya ide inilah yang membedakan linguistik generatif dari aliran-aliran pemikiran lainnya dalam linguistoik. Publikas pertama yang menekankan pentingnya pandangan inilah karya  Noam Chomsky “sintactic structures”  1157. Buku ini meledakan suatu revolusi dalam linguistik dan psikologiu denbgan menciptakan/mengemukakan suatu pendekatan-pendekatan pada masalah-masalah yang terdapat didalam disiplin-disiplin tersebut yang berbeda secara radikal dari apa kyang telah terlansung sebelumya. (Chairns and Chairns ; 1976 : 11).

E.     Bahasa Khusus dan Bahasa Umum
     Pusat  utama linguistik teoritis adalah pada kapasitas umum bahasa yaitu pada kesemestaan-kesemestaan bahasa atau universalia bahasa seperti lawan atau dipertentangkan dengan pemerian bahasa-bahasa khusus. Dengan demikian, maka tujuan utama linguistik adalah merumuskan suatu teori umum bahasa yang memberi ciri kepada kesemestaan-kesemestaan bahasa. Selama suatu bahasa tertentu menyesuaikan diri kepada prinsip-prinsip umum bahasa, maka kaidah-kaidah yang telaqh diusulkan oleh sang linguis sebagai suatu pemerian sesuatu bahasa haruslah di rumuskan di dalam kerangka yang telah di tetapkan oleh teori umum bahasa.
     Dalam usaha memanfaatkan pandangan kedalam kesemestaan-kesemestaan linguistik, maka linguis haruslah mempunyai pemerian-pemerian beberapa bahasa yang telah tersedia. Para linguis yang menaruh perhatian terhadap pengkarakterisasian suatu teori umum bahasa dan kesemestaan-kesemestaan linguistik akan menaruh perhatian besar atas pemerian bahasa-bahasa khusus terutama sekali bagi apa yang mereka nyatakan sebagai prasarana-prasarana umum bahasa manusia, dan mengenai tipe-tipe struktur liunguistik yang terdapat di dalam bahasa-bahasa khusus, bahasa-bahasa individual. (Chairns and Chairns ; 1976:11-1)

F.     Bahasa dan Kebudayaan
     Ada suatu pendapat yang terkenal dan sangat menarik hati bahwa pandangan dunia suatu masyarakat di tentukan oleh struktur bahasanya. Pendapat ini sering kali di sebut hipotesis Whorf berdasarkan nama penganjur/pendukungnya Benjamin Lee Whorf. Whorf sendiri menyebut ide ini sebagai prinsip relatifitas linguistik. Adapun tesis Whorf mengenai hubunhgan antara bahasaa dan pikiran mencakup hal ini :
ü  Masyarakat-masayarakat linguistik yang berbeda, merasakan dan memahami kenyataan dengan cara yang berbeda.
ü  Bahasa yang di pakai dalam suatu masyarakat membantu untuk membentuk struktur kognitif para individu pemakai bahasa tersebut.
Fakta-fakta bagi masalah pertama ditarik dari suatu perbandingan ciri-ciri leksikal dan struktural berbagai bahasa. Perbandingan linguistik itu sendiri tidak menentukan suatu masalah bahkan membutuhkan psikologis bahan pelengkap.
Masalah kedua tidak di tunjang secara lansung oleh suatu data. Akan tetapi jelas bahwa bahasa dapat di lukiskan sebagai pembentuk pikiran selama ujaran merupakan suatu responsi berpola, yang hanya di pelajari apabila pola-pola kognitif yang memerintah telah di kuasai dengan baik.
Mungkin juga bahwa sturktur leksikal ujaran yang di dengarnya membimbing bayi dalam mengkategorisasikan alam sekitarnya. Sudah barang tentu hal-hal ini membutuhkan penjelajahan/eksplorasi empiris. (Brown ; 1972:254-5)
     Para linguis sejak lama telah mengakui bahwa tidak ada tata bahasa yang rendah mutunya terhadap yang lainnnya dalam hal kapasitas ekspresifnya. Tata bahasa tersebut menemukan/mencapai tingkatan keadekuatan deskriptif kalau dia juga :
ü  Secara cepat mempertanggung jawabkan serta menerangkan intuisi para pemakai seperti yang sesungguhnya dalam suatu tata bahasa tradisional atau tata bahasa yang agak kurang adekuat ; dan
ü  Menetapkan suatu pemerian atau deskripsi struktural bagi setiap kalimat, seperti juga halnya tata bahasa yang tinggi taraf keadekuatannya. (Lyons; 1968:246-247). Dan selanjutnya teori linguistik mencapai tingkatan keadekuatan yang bersifat menjelaskan (ataupun eksplanatory adecuacy) kalau dia dapat memilih tata bahasa yang adekuat secara observasional; jadi pada dasarnya merupakan suatu teori transformasi. (King; 1969:13).

G.    Sistem Komunikasi Linguistik
     Seperangkat kaidah yang serupa itu disebut tata bahasa (atau grammar), yang merupakan teori bagaimana caranya suatu bahasa tertentu menghubungkan bunyi atau arti dan juga merupakan teori mengenai bahasa tersebut. Beberapa orang linguis generatif yakin bahwa suatu tata bahasa terdiri atas tiga komponen utama, masing-masing melukiskan seperangkat kaidah linguistik tertentu, yaitu:
ü  Komponen semantik merupakan komponen pemberian linguistik yang lengkap selain daripada tata bahasa (yang terdiri atas sintaksis dan fonologi) komponen semantik memberikan penjelasan mengenai kemampuan pembicara untuk menentukan arti kalimat-kalimat baru di dalam bahasanya.
ü  Komponen sintaksis salah satu komponen utama tata bahasa di samping komponen fonologi terdiri atas dua jenis kaidah, di samping leksikon. Kaidah-kaidah itu adalah yang menghitung, yang menyebut satu persatu kalimat-kalimat inti (yaitu kaidah-kaidah frase) dan yang menurunkan kalimat-kalimat turunan (yaitu kaidah-kaidah transformasi). Sintaksis menjumlahkan suatu perangkat tali simbol tata bahasa yang tidak terbatas banyaknya, masing-masing dengan pemerian strukturalnya yang tepat.
ü  Komponen fonologi merupakan satu dari dua komponen utama tata bahasa (yang sebuah lagi; komponen sintaksis). Fonologi memetakan setiap tali sintaksis menjadi suatu gambaran ciri-ciri foneytik yang paling terperinci; yaitu menyajikann setuiap kalimat dengan ucapanya. Komponen fonologi tidak berhubungan dengan komponen semantik sesuatu pemerian linguistik selama kedua komponen ini beroperasi secara sendiri-sendiri pada struktur sintaksis.

H.    Tata Bahasa Deskriptif vs Preskriptif
     Tata bahasa dalam pengertian ini merupakan suatu kumpulan pernyataan yang berisi cara-cara yang “benar” dan “diterima” untuk berbiucara dan menulis. Ini disebut tata bahasa dalam usaha-usaha keras seperti penegakkan norma-norma kesusastraan, namun tidak berguna bagi telaah ilmiah bahasa. Sebagai gantinya, linguistik menaruh perhatian kepada tata bahasa yang merupakan deskripsi atau pemerian dari apa yang di yakininya ada dalam beberapa bentuk di dalam pikiran pemakai bahasa yang di perikan. Linguis menaruh perhatian dan berhubungan dengan tata bahasa deskriptif sebagai lawan tata bahasa preskriptif.
     John Lyons dengan yegas menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang deskriptif, bukan preskriptif. Tugas utama linguis adalahmemerikan atau melukiskan cara orang sebenarnya berbicara (dan menulis) memekai bahasa mereka bukian menentukan bagaimana caranya mereka harus berbicara dan manulis. Dengan perkataan lain linguistik adalah deskriptif, bukan preskriptif atau normatif. (lyons; 1971:43)
     Untuk menjelaskan perbedaan antara perbedaan tata bahasa deskriptif dan preskriptif, mari kita ambil beberapa contoh:
ü  Pisang itu dimakan oleh saya
ü  Pemberian tahu belum di sebarkan
ü  Semangkin tua semangkin susah.
ü  Dia barusan tiba di bandung
ü  Ibu lupa mengirimken uang itu.
ü  (it’s me)
     Para tata bahasawan preskriptif dapat mengatakan dengan tegas ekspresi-ekspresi di atas tidak benar dan akan mencoba mengajar pada siswa mengatakan (sebagai gantinya):
ü  Pisang itu kumakan
ü  Pemberitahuan itu belum di sebarkan
ü  Semakin tua semakin susah.
ü  Dia baru saja tiba di bandung
ü  Ibu lupa mengirimkan uang itu.
ü  (it’s i)
     Para linguis deskriptif sebaliknya menganggap bahwa para pembicara yang memakai ekspresi-ekspresi seperti itu memiliki kaidah-kaidah linguistik yang mendasari produksi kalimat seperti itu. Maka linguis lalu mencoba meryumuskan seperangkat kaidah yang akan merupakan model dari apa yang menurut keyakinannya ada dalam kepala pembicara serupa itu. Dari sudut pandangan linguis, kaidah-kaidah linguistik yang telah di jiwai seseorang, tidak benar dan  juga tidak salah. Tugas linguis hanyalah melukiskan atau memerikannya dengan tepat.